Jurnaling di Pulau PramukaAku duduk sendirian di pelabuhan depan hotel. Langit terang dengan sedikit awan menggantung. Tidak ada angin sepoi-sepoi. Seharusnya hari…Nov 24, 2024Nov 24, 2024
Sabtu Pagi di Kerkhof: Menengok Sepasang Sahabat“Mas,” kata Gara. Dia menatap betisku. “Kamu nggak gatel, apa?”Nov 20, 20241Nov 20, 20241
Tidak Jadi KecewaJuli 2024, aku membeli satu buah buku jurnal dengan kertas polos, tanpa garis atau pun titik-titik. Sampulnya gemas: bermotif kucing dan…Nov 19, 2024Nov 19, 2024
Duniaku yang Jadi Lebih KerdilNamun, lebih kecil tidak sama dengan lebih buruk. Justru, lebih kecil berarti lebih hangat.Nov 15, 2024Nov 15, 2024
Teman Kerja, Teman SeperjalananPutra, kawan kantorku yang berbeda departemen, mengiyakan ajakanku untuk pergi menyambangi kuburan Bosscha di Pangalengan. Tak sulit untuk…Nov 15, 2024Nov 15, 2024
Jurnaling di Ketinggian 36 Ribu KakiPergi dengan pesawat berbiaya rendah tak ada hiburan yang disediakan untuk membunuh bosan. Layar TV? Nihil. Hanya ada satu majalah dan…Nov 14, 2024Nov 14, 2024
Melambat di TegalApa yang istimewa dari sebuah kota kecil di pesisir yang panas dan tak dilirik sebagai tujuan wisata atau pun ekonomi?Oct 24, 2024Oct 24, 2024
Yang Hidup Pun Ingin Diberi BungaSewaktu transit di Bandara Changi, Singapura, daripada duduk diam membunuh waktu, aku lebih suka berjalan kaki menelusuri area-area dalam…Sep 10, 2024Sep 10, 2024
Lagi-lagi Bujang Itu Pergi ke Kuburan!Dua minggu lalu, saat sedang melakukan perjalanan dari Temanggung ke Jogja, Kak Sri bertanya apakah aku punya akun Instagram.Aug 29, 2024Aug 29, 2024
Oleh-oleh dari Pernah Begitu MencintaSewaktu kuliah dulu, aku menemukan satu kutipan yang tertulis begini: “Gathered for once, scattered for a life time” — dikumpulkan sekali…Aug 7, 2024Aug 7, 2024